cara membuat ebook untuk dijual

10 Cara Membuat Ebook untuk Dijual Sendiri, Ternyata Prosesnya Tak Rumit!

Cara membuat ebook untuk dijual sebenarnya tidak terlalu sulit. Terlebih, kamu tak perlu mencetaknya dan memasarkannya sendiri.

Di era digital seperti sekarang, semakin banyak content creator yang tidak hanya berbagi konten di media sosial, tetapi juga mulai menjual produk digital sebagai salah satu sumber penghasilan.

Produk digital ini bisa berupa ebook, template, guidebook, hingga kelas online, semuanya dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, keahlian, dan insight yang mereka miliki sebagai seorang content creator bertahun-tahun.

Tujuannya pun beragam.

Ada yang ingin membagikan perjalanan dan pelajaran selama menjadi content creator, memberikan tips membangun personal branding, hingga membahas topik-topik spesifik sesuai niche yang mereka tekuni.

Misalnya, seorang content creator di bidang kuliner bisa membuat ebook yang berisi resep sarapan sehat dan praktis untuk orang sibuk.

Sementara seorang content creator yang juga aktif sebagai affiliator bisa menyusun ebook tentang strategi sukses menjadi affiliate marketer agar cuan maksimal tiap bulan.

Namun, meskipun potensinya besar, masih banyak content creator yang bingung harus mulai dari mana ketika ingin membuat produk digital seperti ebook.

Padahal, membuat ebook yang layak jual tidaklah serumit yang dibayangkan, asal tahu aspek-aspek penting yang harus diperhatikan.

Nah, berangkat dari keresahan tersebut, artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dan tips membuat ebook untuk dijual yang bisa langsung kamu coba sendiri.

Yuk, catat baik-baik dan mulai bikin ebook pertamamu dari sekarang!

Cara Membuat Ebook untuk Dijual

Ingin jualan produk digital seperti ebook tanpa ribet? Gunakan Storybook.id untuk bikin landing page, terima pembayaran, dan tarik dana dengan mudah!

cara menjual produk digital

Klik Ini untuk Info Lebih Lanjut

1. Tentukan Topik

Langkah pertama dan paling krusial adalah menentukan topik.

Pilih topik yang kamu kuasai, sesuai niche kamu sebagai content creator, dan tentu saja dibutuhkan oleh audiens.

Idealnya, topik ini menjawab keresahan atau pertanyaan yang sering muncul dari followers kamu.

Selain itu, kamu pun bisa melakukan riset terlebih dahulu untuk menemukan topik yang memang banyak dicari atau sedang tren.

Coba cek Google Trends, forum diskusi, kolom komentar, atau analisis kata kunci.

Ingat, data dan angka tidak pernah berbohong.

Topik yang banyak dicari = potensi pembeli lebih besar.

Kombinasi antara pengalaman pribadi dan riset pasar akan membuat ebook kamu lebih kuat dari segi value dan demand.

2. Tulis Ebook dengan Bahasa yang Sesuai dengan Target Audiens

Gunakan gaya bahasa yang relate dengan audiens kamu.

Kalau audiens dari kalangan anak muda Gen Z, bisa pakai bahasa santai yang ringan dan akrab.

Tapi, kalau audiens kamu profesional atau ibu-ibu, sesuaikan dengan gaya bahasa mereka, yang jelas, jangan terlalu kaku dan hindari bahasa terlalu teknis kalau tidak diperlukan.

Tulis seolah kamu sedang ngobrol langsung dengan mereka agar terasa personal dan engaging.

3. Kalau Bisa, Isi Ebook Benar-Benar Eksklusif Berdasarkan Pengalaman

Nilai jual utama sebuah ebook dari content creator ialah pengalaman pribadi yang tidak bisa dicari di Google.

Ceritakan prosesmu, trial-error yang pernah kamu alami, kesalahan yang jadi pelajaran penting, hingga strategi unik yang dipakai.

Semakin autentik, kian berharga ebook kamu.

Bukan itu saja, eksklusif di sini juga berarti informasi yang kamu bagikan sulit ditemukan di tempat lain, termasuk di Google, AI, atau bahkan dari content creator lain.

Ebook kamu harus memberi sesuatu yang berbeda, fresh, dan benar-benar original. Inilah yang bikin pembaca merasa “worth it” untuk membeli.

4. Setelah Rampung, Edit Ebook

Cara membuat ebook untuk dijual selanjutnya memasuki prodes editing.

Setelah semua tulisan selesai, jangan langsung publish.

Luangkan waktu untuk mengedit konten, baik dari sisi typo, susunan kalimat, atau urutan pembahasan.

Pastikan alurnya enak dibaca, tidak bertele-tele, dan setiap bab saling nyambung.

Kalau kamu bisa, baca ulang setelah 1–2 hari untuk mendapat sudut pandang yang lebih objektif.

Bisa juga gunakan tools grammar checker atau minta teman bantu proofread.

5. Buat Desain untuk Cover atau Isi Ebook

Visual punya peran besar dalam menarik pembeli.

Desain cover yang menarik bisa jadi faktor penting yang bikin orang tertarik klik dan beli.

Bila kamu tidak jago desain, gunakan tools seperti Canva atau minta bantuan desainer.

Untuk isi, pastikan layout-nya clean, nyaman dilihat, dan tidak membuat mata mudah lelah saat dibaca.

Hindari halaman yang terlalu padat tulisan tanpa ruang jeda atau visual pendukung.

6. Tak Perlu Buru-Buru

Walau kamu semangat pengin buru-buru rilis, proses bikin ebook butuh waktu. Nikmati prosesnya.

Lebih baik rilis sedikit lebih lama, tapi isinya rapi, padat, dan siap jual.

Jangan kejar cepat rilis tapi kualitasnya seadanya.

Pembeli bisa kecewa, dan itu akan berdampak ke reputasi kamu ke depannya.

Ingat, ini bukan sekadar “bikin ebook”, tapi membangun trust dan branding jangka panjang.

7. Pilih Font yang Nyaman untuk Dibaca

Gunakan font yang mudah dibaca dan tidak terlalu kecil.

Hindari font-font aneh yang bikin mata sakit. Font seperti Lato, Poppins, Open Sans, atau bahkan Times New Roman masih jadi pilihan aman.

Gunakan maksimal dua jenis font, satu untuk judul, satu untuk isi, agar tampilan tetap konsisten dan enak dipandang.

Pastikan juga spasi antar baris tidak terlalu rapat.

8. Tidak Perlu Terlalu Panjang, yang Penting “Berisi”

Panjang ebook bukan jaminan kualitas. Lebih baik 15 halaman penuh insight dan daging, daripada 50 halaman tapi isinya muter-muter. Fokus pada value.

Namun begitu, bukan berarti ebook kamu tidak boleh panjang, ya.

Andai memang butuh 50–100 halaman, tidak masalah selama isinya memang penting dan tetap nyaman dibaca.

Intinya, panjang atau pendek, pastikan tidak membosankan dan tetap memberikan kenyamanan kepada pembaca.

9. Lihat Referensi dari Ebook yang Lain

Jangan ragu belajar dari ebook lain.

Pelajari cara mereka menyusun materi, menyampaikan pesan, sampai desain layout-nya.

Kamu bisa ambil inspirasi tanpa menjiplak.

Ini akan membantumu memperkaya ide dan menghindari kesalahan yang mungkin kamu lewatkan kalau hanya mengandalkan perspektif sendiri.

Referensi juga bisa membantu kamu menemukan gaya penulisan yang pas.

10. Meminta Review kepada Orang Lain Sebelum Dipasarkan

Sebelum kamu lempar ke publik, minta beberapa orang untuk membaca dan kasih masukan jujur.

Bisa ke teman, sesama content creator, atau audiens terdekat.

Kalau memungkinkan, mintalah review kepada orang yang benar-benar expert di bidang yang kamu bahas.

Bahkan, kamu juga bisa minta testimoninya dan simpan di halaman awal ebook. Ini bisa menjadi semacam “endorsement” yang membuat ebook kamu terlihat lebih kredibel dan menarik perhatian calon pembeli.

Cara Menjual Ebook

Setelah mengetahui cara membuat ebook untuk dijual, berikutnya kamu pun mesti tahu langkah-langkah dalam menjual produk digital.

Sebagai panduan, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Manfaatkan Audiens Sendiri

Langkah pertama dan paling logis saat menjual ebook ialah memanfaatkan audiens yang sudah kamu bangun sendiri.

Mereka adalah orang-orang yang sudah kenal, suka, bahkan percaya dengan kamu. Jangan ragu untuk promosi di Instagram Story, feed, YouTube, TikTok, atau bahkan melalui email newsletter kalau kamu punya.

Tapi ingat, jangan sekadar jualan.

Gunakan pendekatan storytelling atau edukatif, misalnya ceritakan proses kamu menulis ebook, sneak peek isinya, atau testimoni dari pembaca awal.

Dengan begitu, audiens akan merasa lebih dekat dan tertarik untuk beli tanpa merasa sedang “dijuali”.

2. Gunakan Berbagai Banyak Platform

Jangan hanya mengandalkan satu channel untuk jualan. Manfaatkan berbagai platform digital seperti:

  • Instagram & TikTok: untuk membangun awareness lewat konten pendek
  • WhatsApp & Telegram: untuk penjualan langsung ke komunitas
  • Twitter/X & Threads: untuk teaser singkat dan diskusi topik

Semakin luas jangkauanmu, kian besar kemungkinan ebook kamu ditemukan dan dibeli.

Pastikan setiap platform memiliki pendekatan yang sesuai audiensnya, ya.

3. Pakai Ads

Jika kamu punya modal, menggunakan iklan berbayar (ads) bisa jadi booster yang sangat efektif.

Gunakan Meta Ads untuk menargetkan audiens yang sesuai dengan niche kamu.

Ager efektif, kamu juga mesti mempunyai materi visual dan copywriting yang kuat, karena ads yang asal-asalan justru buang-buang budget.

Kamu juga bisa retargeting ke orang yang sudah pernah mengunjungi landing page atau berinteraksi dengan akunmu.

Strategi tersebut bisa meningkatkan peluang pembelian karena kamu menargetkan orang yang sudah tertarik sebelumnya.

4. Berikan Promo Khusus

Semua orang suka diskon dan penawaran spesial. Manfaatkan ini untuk mendorong pembelian di awal rilis.

Misalnya:

  • Early bird promo
  • Harga khusus untuk 100 pembeli pertama
  • Bonus konten eksklusif jika beli sebelum tanggal tertentu
  • Beli 1 ebook, gratis 1 template/tool

Promo semacam ini bisa menciptakan urgency dan FOMO (Fear of Missing Out) yang membuat orang lebih cepat ambil keputusan.

5. Gunakan Landing Page

Jangan hanya jualan lewat caption atau story, buatlah landing page khusus untuk ebook kamu. Landing page ini adalah halaman khusus yang berisi:

  • Judul dan cover ebook
  • Deskripsi singkat dan manfaatnya
  • Daftar isi atau cuplikan isinya
  • Testimoni (kalau ada)
  • Call to action (tombol beli)

Landing page yang rapi, persuasif, dan mudah diakses bisa meningkatkan konversi secara signifikan.

Pakai Storybook.id untuk Memasarkan Ebook Milikmu!

storybook.id

Kalau ingin jualan produk digital seperti ebook tanpa ribet kamu bisa banget coba pakai Storybook.id.

Dengan Storybook.id, kamu bisa membuat landing page dengan sangat mudah, tinggal drag and drop, tidak perlu coding sama sekali.

Bahkan kalau kamu merasa kurang mahir dalam desain tak usah khawatir.

Di Storybook.id, sudah disediakan template-template siap edit yang tinggal kamu sesuaikan dengan kebutuhan.

Selain itu, pembeli bisa langsung checkout dan bayar di dalam platform, jadi proses jual-beli lebih praktis dan seamless.

Urusan dana? Tak perlu nunggu lama!

Begitu ada penjualan masuk, kamu bisa langsung tarik dananya saat itu juga, langsung cair ke rekeningmu.

Jadi, kalau kamu ingin fokus membuat konten dan jualan ebook tanpa ribet teknis sana-sini, Storybook.id adalah platform yang bisa banget kamu andalkan!

Kesimpulan

Membuat dan menjual ebook di era digital bukanlah hal yang sulit, apalagi kalau kamu adalah seorang content creator yang sudah punya pengalaman, insight, dan audiens sendiri.

Justru, ini adalah peluang besar untuk menambah penghasilan sekaligus berbagi value kepada orang lain.

Kuncinya ada pada dua hal utama: isi yang berkualitas dan strategi penjualan yang tepat.

Mulailah dari menentukan topik yang relevan dan dicari orang, tulis dengan bahasa yang relatable, isi dengan pengalaman eksklusif yang tidak bisa ditemukan di Google atau AI, lalu poles dengan desain yang nyaman dibaca.

Ingat, ebook tidak harus panjang yang penting padat, jelas, dan memberikan manfaat nyata.

Setelah ebook selesai, langkah selanjutnya ialah memasarkannya secara efektif.

Manfaatkan audiens yang sudah kamu bangun, gunakan berbagai platform, pertimbangkan untuk beriklan, tawarkan promo menarik, dan tentu saja—buatlah landing page yang profesional.

***Foto: freepik.com


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *