Ada beberapa jenis konten yang menghasilkan uang. Kamu tentu penasaran apa saja jenis konten itu, bukan? Berikut ulasannya!
Bagi mereka yang mulai berkecimpung sebagai content creator pasti mempunyai tujuan tertentu.
Ada yang ingin menyalurkan hobi, meningkatkan skill tertentu, hingga mencari cuan.
Apa pun tujuannya, yang penting, konten yang dibuat tak melanggar aturan.
Tapi kalau bicara soal cuan, tentu ada strategi yang perlu dipahami.
Banyak yang berpikir jadi content creator itu tinggal bikin konten seru, upload, lalu langsung dapat uang.
Padahal, dunia konten itu dinamis, perlu konsistensi, riset, dan tahu arah yang jelas.
Nah, bagi yang punya tujuan untuk mencari cuan, pasti kamu sering bertanya: kira-kira, apa jenis konten yang menghasilkan uang?
Jawabannya ternyata tak sekadar konten yang menarik.
Pada dasarnya semua jenis konten bisa menghasilkan uang, apalagi kalau kamu mempunyai jumlah followers yang banyak.
Namun, tak semua content creator punya hal tersebut.
Itulah kenapa penting untuk tahu, jenis konten seperti apa yang berpotensi menghasilkan pemasukan, bahkan sejak awal kamu mulai membuat konten.
Maka itu, dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa contoh konten yang menghasilkan uang.
Jika penasaran, simak artikelnya sampai selesai!
Contoh Konten yang Menghasilkan Uang
1. Konten Affiliate
Jenis konten yang menghasilkan uang pertama ialah konten affiliate.
Konten jenis ini dibuat dengan tujuan mempromosikan produk orang lain melalui link affiliate.
Ketika seseorang membeli produk lewat link tersebut, kamu akan mendapat komisi.
Konten affiliate biasanya berbentuk review produk, unboxing, tutorial, atau rekomendasi barang.
Keunggulan dari konten tersebut adalah kamu tidak perlu memiliki produk sendiri, cukup pintar memilih produk yang relevan dan tahu cara mengomunikasikannya dengan audiens.
Program affiliate itu banyak, bisa dari TikTok, Shopee, dan lain-lain.
2. Konten yang Viral
Viralitas bisa mendatangkan traffic tinggi dalam waktu singkat.
Konten yang viral umumnya mendapatkan banyak exposure dari algoritma platform, seperti TikTok atau Instagram Reels.
Saat konten kamu viral, peluang brand masuk, followers naik, dan potensi monetize makin terbuka lebar.
Meski viral tidak selalu bisa diprediksi, konten yang relate, menghibur, atau mengangkat topik tren memiliki potensi besar untuk meledak.
3. Konten Live Streaming
Live streaming bukan cuma soal tampil di depan kamera, tapi juga cara interaktif menjalin koneksi dengan audiens.
Banyak platform kini menyediakan fitur monetisasi untuk live, seperti gift, tip, hingga sistem komisi dari produk yang dijual saat siaran.
Live streaming juga cocok untuk promosi affiliate atau jualan langsung karena penonton bisa membeli sambil menonton.
Fitur ini pun terbukti sangat efektif.
4. Konten yang Bekerjasama dengan Brand
Brand collaboration atau endorsement adalah salah satu sumber penghasilan utama bagi banyak content creator.
Ketika kamu sudah punya niche yang kuat dan audiens yang loyal, brand akan melihat kamu sebagai media promosi potensial.
Bentuknya bisa berupa paid post, product placement, sampai campaign jangka panjang.
Nilai bayarannya pun beragam, tergantung seberapa besar pengaruhmu di media sosial.
Namun untuk mencapai titik ini kamu harus mempunyai jumlah followers tertentu.
Atau kamu harus mempunyai ciri khas tersendiri yang membuat brand tertarik untuk menggunakan “jasa” kamu.
5. Konten Membership atau Kelas Berbayar
Buat kamu yang punya keahlian tertentu, bisa mempertimbangkan monetisasi melalui membership (seperti Patreon) atau membuka kelas online.
Di sini kamu memberi konten eksklusif, tutorial, atau mentoring bagi mereka yang bersedia membayar.
Model konten in cocok untuk content creator edukatif, seperti yang membahas desain, copywriting, keuangan, hingga lifestyle produktif.
Tips Membuat Konten yang Berpotensi Hasilkan Cuan
Setelah tahu konten yang menghasilkan uang, berikut tips yang bisa kamu coba untuk membuat konten tersebut!
1. Kenali Target Audiensmu
Sebelum mulai bikin konten, tanyakan dulu: siapa yang mau kamu ajak ngobrol?
Pahami usia, minat, kebiasaan, dan masalah yang mereka hadapi.
Konten yang relate dengan kebutuhan audiens akan lebih mudah menarik perhatian dan membangun loyalitas.
2. Fokus pada Satu Niche di Awal
Jangan buru-buru ingin jadi serbabisa.
Pilih satu niche yang kamu kuasai atau sukai, lalu bangun otoritas di sana.
Misalnya, niche beauty, teknologi, finance, daily life, atau parenting.
Dengan niche yang jelas, kamu akan lebih mudah mendapatkan audiens setia dan dilirik brand atau affiliate.
Setelah memilih 1 niche yang jelas kamu harus konsisten membuat konten di topik tersebut.
3. Gunakan Hook di 3 Detik Pertama
Hook sangat penting di semua jenis konten, terutama di platform seperti TikTok atau Instagram Reels, detik pertama sangat krusial.
Gunakan judul, ekspresi, atau visual yang bikin orang berhenti scroll. Misalnya:
“3 Produk yang Bikin Dompet Kamu Aman Tapi Tetap Glowing!”
Hook yang kuat akan meningkatkan durasi tonton dan peluang viral.
4. Pakai Visual yang Menarik dan Audio yang Jelas
Edit video kamu agar enak dilihat.
Gunakan lighting yang cukup, sudut pengambilan gambar yang pas, dan audio yang jernih.
Visual yang estetik dan rapi memberi kesan profesional, sekaligus meningkatkan peluang disukai brand atau diajak kerjasama.
Namun, jangan terpaku dengan kualitas video, khususnya bagi pemula.
Yang penting, kamu mencoba dulu. Lambat laun skill edit video kamu mungkin akan terus bertambah.
5. Konsisten Upload dan Coba Beragam Format
Algoritma suka akun yang aktif. Buat jadwal rutin posting, minimal 2–3 kali seminggu.
Eksplorasi juga berbagai format: video pendek, carousel, live, bahkan polling atau Q&A untuk meningkatkan interaksi.
6. Sisipkan Call to Action (CTA) yang Jelas
Setiap konten harus punya tujuan. Ajak penonton untuk:
- Klik link affiliate
- Beli produk
- Join kelas
- Follow akun
- Simpan dan share konten
CTA sederhana tapi efektif bisa meningkatkan konversi dari konten kamu.
7. Evaluasi dan Analisa Performa
Lihat statistik kontenmu, mana yang paling banyak ditonton, disimpan, atau dikomentari.
Dari situ kamu bisa tahu konten seperti apa yang paling cocok dengan audiens, lalu perbanyak jenis konten serupa.
Membuat konten berdasarkan data pun terbukti ampuh untuk tingkatkan berbagia aspek bagi seorang content creator.
Kesimpulan
Menjadi content creator yang bisa menghasilkan uang bukan sekadar soal viral atau punya banyak followers.
Dibutuhkan strategi, konsistensi, dan pemahaman mendalam tentang jenis konten yang berpotensi mendatangkan penghasilan.
Ada banyak cara untuk monetisasi, mulai dari konten affiliate, konten viral, live streaming, kerja sama dengan brand, hingga membership atau kelas berbayar.
Namun, agar konten kamu benar-benar bisa cuan, penting untuk memahami siapa audiensmu, fokus pada niche tertentu, dan terus meningkatkan kualitas konten, dari seluruh aspek, termasuk dari sisi visual, storytelling, hingga eksekusi teknis.
Sisipkan call to action yang jelas, evaluasi performa secara rutin, dan jangan ragu untuk bereksperimen dengan format yang berbeda.
Dengan pendekatan yang tepat, peluang untuk mendapatkan penghasilan dari dunia konten terbuka lebar, bahkan untuk pemula sekalipun.
Itulah artikel tentang jenis konten yang menghasilkan uang.
Semoga bermanfaat!
***Foto: freepik.com
Leave a Reply