Contoh konten pilar perlu kamu tahu agar konten yang dibuat lebih terarah dan tahu hal-hal apa saja perlu dibahas.
Apalagi, membuat konten sebenarnya bukan pekerjaan yang sederhana.
Kamu dituntut untuk terus berpikir, mengikuti tren, hingga berinteraksi dengan audiens.
Di titik inilah konten pilar akan mempermudah kamu sebagai content creator.
Lalu, apa itu konten pilar dan seperti apa contohnya? Artikel berikut akan menjelaskannya!
Apa Itu Konten Pilar?
Untuk menjelaskan apa itu konten pilar, bayangkanlah, konten pilar itu ibarat “pondasi” utama dari semua konten yang dibuat, baik di media sosial, blog, atau platform lainnya.
Jadi, konten ini biasanya membahas satu topik secara lengkap dan mendalam, yang nantinya bisa kamu pecah jadi konten-konten kecil lainnya.
Misalnya, potongan video, carousel Instagram, atau teks singkat.
Kenapa penting? Karena konten pilar bikin arah konten kamu jadi lebih jelas.
Kamu jadi tahu, “Oh, topik utamanya tentang ini, berarti turunan kontennya bisa bahas ini, ini, dan ini.”
Selain itu, konten pilar juga bantu membangun branding dan membantu audiens lebih paham tentang siapa kamu dan apa yang kamu tawarkan.
Simpelnya, bila ingin kontenmu tak ngasal dan tetap relate sama tujuan brand atau niche, kamu harus mulai dari konten pilar dulu.
Fungsi Konten Pilar
Agar lebih tergambar tentang apa itu konten pilar, simak beberapa fungsinya berikut ini:
1. Memberikan Arah untuk Konten Lain
Konten pilar jadi titik awal untuk menyusun berbagai jenis konten turunan. Jadi, kamu tidak bingung lagi mau membuat konten apa.
Simpelnya, kamu tinggal memecah dari konten pilar yang sudah ada.
2. Membantu Bangun Branding
Karena konten pilar membahas topik utama secara konsisten, lambat laun audiens akan tahu kamu expert-nya di bidang itu.
Ini penting untuk meningkatkan kepercayaan.
3. Efisiensi Waktu dan Ide
Daripada tiap hari mencari topik baru, kamu bisa memulai membuat berbagai jenis konten dari konten pilar.
Hal ini secara tak langsung bakal membuat waktu kamu tak terbuang sia-sia.
4. Meningkatkan Traffic dan Engagement
Konten pilar yang kuat dan relevan biasanya bisa menarik lebih banyak
pengunjung, apalagi kalau kontennya bagus.
Efeknya, konten turunan juga jadi lebih mudah ditemukan.
5. Membantu Strategi Jangka Panjang
Karena konten pilar biasanya evergreen (tidak cepat basi), kamu bisa pakai dan modifikasi dalam jangka waktu lama tanpa kehilangan relevansi.
Contoh Konten Pilar
Setelah tahu pengertian dan fungsinya, berikut beberapa contoh konten pilar yang bisa kamu tiru.
1. Hiburan (Entertainment)
Contoh konten pertama yaitu hiburan atau entertainment.
Konten ini bertujuan menarik perhatian dan membuat audiens merasa terhibur.
Biasanya berbentuk meme, video lucu, tren TikTok, atau konten relatable yang sesuai dengan gaya hidup target audiens.
Contoh: Sketsa singkat tentang “drama belanja online”, audio lucu yang sedang viral, atau konten POV seputar kebiasaan pengguna.
2. Interaksi (Engagement)
Konten interaksi dirancang untuk mendorong audiens ikut terlibat lewat komentar, likes, atau share.
Fokusnya bukan sekadar menyampaikan pesan, tapi membangun koneksi dua arah.
Contoh: Polling, kuis ringan, pertanyaan “Tim A atau Tim B?”, tantangan (challenge), atau template “isi di kolom komentar”.
3. Edukasi (Educational)
Konten edukatif memberikan informasi atau wawasan yang relevan dengan niche dan kebutuhan audiens.
Tujuannya adalah memberikan nilai tambah dan memperkuat posisi brand sebagai sumber yang kredibel.
Contoh: Tips perawatan kulit, cara pakai produk, infografis manfaat bahan tertentu, atau penjelasan mitos vs fakta.
4. Promosi (Promotional)
Konten promosi digunakan untuk menampilkan produk, program diskon, atau penawaran terbatas.
Walau bersifat “jualan”, konten ini tetap perlu dikemas dengan cara yang menarik dan tidak kaku.
Contoh: Pengumuman flash sale, bundling produk, showcase produk baru, atau reminder voucher terbatas.
5. Konversi (Conversion)
Contoh konten pilar selanjutnya ialah konversi.
Konten konversi ditujukan untuk mendorong audiens melakukan aksi, seperti membeli produk, daftar newsletter, atau klik link tertentu. Fokus utamanya adalah hasil nyata dari sisi bisnis.
Contoh: Testimoni pelanggan, before-after, CTA kuat seperti “Beli sekarang sebelum kehabisan”, atau video review yang mengarahkan langsung ke toko.
Kesimpulan
Itulah beberapa contoh konten pilar yang kamu tiru sebagai rujukan.
Konten pilar adalah fondasi penting dalam strategi media sosial yang efektif.
Dengan menyusun konten pilar yang kuat, kamu bisa lebih mudah merencanakan ide, menjaga konsistensi brand, serta menyampaikan pesan yang relevan kepada audiens.
Selain mempermudah proses kreatif, konten pilar juga berfungsi untuk membangun kepercayaan, meningkatkan interaksi, hingga mendorong konversi.
Mulai dari konten hiburan, edukasi, hingga promosi dan ajakan aksi, semuanya bisa menjadi bagian dari pilar konten yang saling melengkapi.
Maka dari itu, jika ingin kontenmu lebih terarah dan berdampak, susunlah strategi berdasarkan pilar konten yang sesuai dengan tujuan dan karakter brand kamu.
***Foto: freepik.com
Leave a Reply